12/14/2012

Desa Cupunagara



                  
Wilayah
  1. Pemetaan Wilayah
Desa cupunagara merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan cisalak, Kabupaten Subang. Sebuah desa yang luas dan indah, merupakan dataran tinggi yang memiliki luas wilayah 3.226,201 Ha dan dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan Utara Desa Cibitung Kecamatan Ciater, sebelah selatan Kabupaten Bandung, sebelah timur Desa Maang Kecamatan Tanjung Siang dan sebelah barat Wangun Harja, Lembang. Desa Cupunagara dikelilingi dengan perkebunan teh terutama di dusun Sukamulya oleh karena itu desa cupunagara memiliki produk unggulan di bidang perkebunan yaitu  teh tidak hanya itu terdapat pula keunggulan lain dalam perkebunan yaitu gula aren. Alat transportasi umum yang digunakan di desa ini hanyalah ojek dan sedikit adanya kendaraan mobil. Karena akses jalan yang sangat jauh, sehingga warga banyak yang memilih berjalan kaki dan kendaraan bermotor roda dua daripada mobil. Jumlah Penduduk desa cupunagara + 5000 jiwa dan Jumlah KK  + 2500.
Aparatur desa:
Nama Kepala Desa                       : Bpk. Ateng Rosidin
Kepala Dusun Bukanagara          : Bpk.Kusman
Kepala Dusun Sukamulya           : Bpk.Ita Kuswara
Kepala Dusun Cimangun             : Bpk. Aceng
Kepala Dusun Cibitung                 : Bpk. Asep
Foto peta Desa Cupunagara





Desa Cupunagara terdiri dari 4 Dusun, yaitu Dusun Bukanagara, Dusun Sukamulya, Dusun Ciwangun, dan Dusun Cibitung. Adapun Jarak antar dusun dengan menjadikan dusun Sukamulya sebagai patokan awal yakni :
Dusun Sukamulya dengan dusun bukanagara                       : + 2KM
Dusun Sukamulya dengan dusun Ciwangun              : + 5 KM
Dusun Sukamulya dengan dusun Cibitung                  : + 7 KM
Dengan kendalanya :
-       Jalan Rusak
-       Jarak antar dusun dan Desa Cupunagara ke kecamatan sangat jauh
-       Tidak adanya angkutan umum khusus transportasi antar dusun
Sementara itu Jarak dari desa ke Kecamatan Cisalak / Pusat Pemerintahan 17 KM . Mayoritas mata pencaharian Penduduk ialah Bertani dan Berkebun. Walau ada pula yang melakukan usaha kecil-kecilan seperti berdagang dan lain-lain
Desa cupunagara memiliki keunikan lain yakni memiliki mata air sebanyak 7 titik dan tempat-tempat yang dikeramatkan Masyarakat yaitu :
-       Situs Cipabeasan terletak di dusun 2 tepatnya di kampung Sukamulya desa Cupunagara yang konon dipercayai masyarakat sebagai tempat berziarah untuk mandi (agar awet muda, mendapat jodoh), danau yang ditumbuhi pohon Bayongbong (konon merupakan tumbuhan yang dianggap sebagai asal muasal padi), aliran air danau dan sungai yang terkadang berwarna putih seperti air beras. Oleh karenanya daerah ini dinamai Cipabeasan. Masyarakat pada umumnya melakukan kegiatan ritual guna mengharapkan keselamatan dan hasil panen yang baik.
-       Gunung Sunda
-       Napak Tilas Eyang :
Dusun 1: Embah Gajahgumarang, Eyang Sumadilaga
Dusun 2: Eyang Prabuwali, Eyang Murjang
Dusun 3: Eyang Cibadak
Dusun 4: Eyang Haji
Tempat kramat tersebut memiliki juru kunci/kuncen yang menjaga dan melestarikan tempat tersebut dan mendapat SK dari pemerintah diantaranya:
-          Pa Aweng
-          Ibu Enes
-          Ibu Rohmah
Terdapat pula beberapa nama kuncen lain yang mengelola tempat-tempat tersebut namun belum memiliki SK.
Para tokoh-tokoh masyarakat diantaranya:
Pemangku Adat[1] : Bpk.Rahmat
Pemangku Agama   : Bpk. Olih dan Bpk.Hj. Dana
Kepala MUI              : Bpk Hj.Tajudin
Tokoh Seni Musik   : Bpk. Ade
Luas Wilayah yang telah digunakan :
LUAS PEMUKIMAN
46 ha/m²
LUAS PERSAWAHAN
260 ha/m²
LUAS PERKEBUNAN
1040 ha/m²
LUAS KUBURAN
5 ha/m²
LUAS PEKARANGAN
1 ha/m²
LUAS TAMAN
-
PERKANTORAN
3 ha/m²
LUAS PRASARANA UMUM LAINNYA
3 ha/m²
TOTAL LUAS
1358 ha/m²
Tanah Sawah
Sawah irigasi teknis
-
Sawah irigasi ½ Teknis
235 ha/m²
Sawah tadah hujan
25 ha/m²
Sawah pasang Surut
-
Tegal/Ladang
17 ha/m²
Pemukiman
46 ha/m²
Pekarangan
1 ha/m²
Total Luas
64  a/m²
Tanah Perkebunan Rakyat
-Ha/m²
Tanah Perkebunan Negara
60 ha/m²
Tanah Perkebunan Swasta
-Ha/m²
Tanah Perkebunan perorangan
8 ha/m²
Total Luas
68 ha/m²
Desa Cupunagara memiliki Potensi yaitu :
-       Pemandangan yang indah dimana setiap dusun diapit dan   berbatasan  langsung    dengan gunung, sungai dan lembah
-       Udara yang masih Asri
-       Tempat-tempat bersejarah
-       Dekat dengan Lembang
-       Adanya berbagai macam kesenian Tradisional dan acara adat (Alat musik : kecapi, suling dan gendang. Kesenian : Sisingaan dan Tarduk).
1. Asal Muasal Situs Cipabeasan dan penamaan desa Cupunagara[2]
Pasir Kerta Manah
Lembah pasir kertamanah terdapat tempat yang bernama cipabeasan, terdapat danau yang berbentuk seperti tempat beras/goah/gentong. laki-laki tabu, tidak boleh menyimpan dan mengambil beras. Jika ada maka mereka2 akan mengalami hal kewanitaan seperti datang bulan. Konon katanya ketika masih ada manusia setengah dewa di sini terdapat kerajaan. Terdapat pula batu lawang sebagai tempat untuk bertahta. Seorang raja dan tempat perlindungan dari serangan musuh. Jika dilihat bukit di cibaeasan itu berbentuk seperti istana. Kemudian disinilah merupakan pusat kerajaan yang bernama Buninagara.
Nama rajanya yakni:
Bu =Buana, Ni = Ningrat, Na = Naga, Ra = Rastapati
Jaman dahulu didalam mengetahui luas kekuasaan seorang raja itu berdasarkan dengan apa yang dilihat (sejauh mata memandang).
Lalu mengapa cipabeasan dikeramatkan ?
Terdapat 4 titik yang dianggap terdapat keramat.  Dimana para juru kunci/kuncen konon mendapat ilham. Berdasarakan dari apa yang dikatakan oleh tokoh adat. Ratu ayu komalaningru, Dewi ratna ningrum, Dewi sri ningrum, Dewi naga ningrum
Mereka-mereka tinggal di kaputren (tempat tinggal istri raja) “Eyang tolong sampaikan sama Allah……” Berikut petikan kata2 para peziarah. Sekali lagi ini hanya merupakan mitos belaka. Tempat ini selalu didatangi para peziarah untuk : Mendapatkan hasil panen yang berlimpah, awet muda dan jodoh. Keunikan lain dari Cipabeasan itu terkadang keluar air berwarna putih  seperti beras, dan penampakan ikan mas besar. Kemudian setelah beberapa lama kerajaannya pun berganti dan bernama menjadi kerajaan Cipunagara.
Dimana rajanya itu bernama Ci = Ciungwanara, Pu = Putra, Na = Naganingrum, Ga = gantayang, Ra = rande
Ciungwanara sendiri merupakan raja pasundan yang terkenal. Konon gentayang rande itu terkadang menjelma menjadi ular.
Tetapi, kerajaan ini dipegang dan dijalankan oleh : Nyi raden cipunaganingrum. Dan dibantu oleh 4 orang :
-          Jaga raga
-          Prabu ider buana (suka menampkan diri berupa ular untuk menakut-nakuti bagi yang akan berbuat jahat)
-          Prabu gender
-          Prabu kerti ( bukit kertamanah, masih dugaan)
Berikut dan periode kerajaan yang menguasai. Sampai suatu ketika terjadi bencana longsor dan menutupi danau dan secara tiba-tiba ditumbuhi tumbuhan bayombong.
Ritual besar umumnya dilakukkan masyarakat terutama pada 14 Mauludan, rincian ritualnya yakni seperti:
-          Tawasulan
-          Mengambil bayombong
Konon bayombong itu adalah nenek moyang padi. Tidak berbuah hanya berbunga dan dikawinkan dengan tanaman Manjah yang hanya berbuah tidak berbunga, jadilah padi.
Dipercaya dahulu kala tumbuhan bayombong ini merupakan kenang-kenangan dari nenek moyang (dewi sri ningrum). Barang siapa yang membawa dan menanam bayombong di sawah mereka maka dipercaya padi akan tumbuh subur dan berisi.
Digunakan pula untuk meminta sambil tawasulan, jika jumlah helai daun bertambah maka keinginan akan terkabul (dilakukan di kapuntren dewi sri). Jadi, jika dilihat dari kisahnya dapat disimpulkan bahwa asal muasal padi itu berasal dari sejarah cipabeasan.
Uniknya hingga saat ini tumbuhan bayombong tidak pernah mati bahwa pernah dibabat namun tetaplah tumbuh subur kembali. Dan konon jika Bayongbong di Cipabeasan tumbuh baik maka padipun akan tumbuh baik. Demikian legenda buminagara dan cipunagara. Ini hanya mitos desa dan bersumber pada tokoh adat setempat.
Cupunagara
Cupunagara merupakan berasal dari peristiwa berpindahnya raja dari tempat yang longsor yang mana menimbun kerajaan buninagara dan cipunagara.
Nama kerajaan yang pindah itu sendiri yakni Cupunagara dimana Nama rajanya Cu=Curawinangai, Pu=Purtodewo, Na=Naga, Ra=Rande berdasarkan mitos kerajaan. Sementara itu terdapat pula penafsiran lain yakni : Cupunagara : cupu+naga+sagara.
Cupu= adalah tempat menyimpan barang antik/pusaka dan jimat. Jimat sendiri memiliki dua persepsi yang berbeda ada jimat yang berarti sebuah benda pusaka, ada pula yang mendefinisikan jimat sebagai sebuah putra mahkota, putra bangsa terbaik. Diharapkan jika keluar dari cupu maka akan bermanfaat bagi negara kelaknya. Dengan dasar seperti itu maka bekas napak tilas pusat kerajaan Cupunagara itu dibangun sekolah-sekolah seperti SD dan SMP dengan maksud dan tujuan bahwa sekolah tersebut nantinya dapat melahirkan putra-putri bangsa terbaik selayaknya mitos dari cupu itu sendiri.
Naga = nama Naga sendiri itu berasal dari bentuk mata air dan sungai yang seperi naga, terletak dan dapat dilihat jika kita berada di pegunungan kampung sukamulya. Seperti naga yang sedang membuka mulutnya.
Sagara = hilir sungai yang berasal dari hulu sungai yang terletak di desa cupunagara.
Berikut sejarah asal muasal nama desa cupunagara beserta tempat-tempat yang dikeramatkannya.

[1] Baru ditetapkan sebagai pemangku adat desa Cupunagara pada tanggal 10 Februari 2011 oleh Sekretaris Kecamatan Bpk. Vino S
[2] Berdasarkan mitos yang disampaikan oleh Bapak Rahmat selaku Tokoh Mangku adat desa cupunagara
 

Pemangku Adat Bpk. Mamat Rahmat  
Bayongbong


Danau Cipabeasan

Gambar Cupunagara


Adapun kekurangan di desa Cupunagara berdasarkan orientasi wilayah yakni didapat sebagai berikut :
-       Akses jalan rusak
-       Banyak lahan yang masih kosong dan belum digunakkan
-       Jarak antar dusun yang jauh dengan topografi yang berbeda
-       Tidak adanya petunjuk arah, nama wilayah/kampung, nama tempat-tempat yang dikramatkan dan tempat-tempat penting lainya sehingga bagi orang yang awam akan merasa kebingungan jika berada di desa ini.
-       Belum adanya pemetaan dan pemanfaatan potensi desa yang bersifat intensif.
Dengan melakukan survey ke berbagai dusun, maka telah didapat bahwa dusun bukanagara dan dusun sukamulya  memiliki wilayah yang didominasi oleh Perkebunan (teh). Sementara itu dusun Ciwangun dan dusun Cibitung lebih didominasi oleh Persawahan. Masih banyaknya lahan-lahan kosong yang belum digunakan jika melihat dari perbandingan antara luas wilayah desa cupunagara keseluruhan dengan luas wilayah yang telah digunakan. Adanya perbedaan kemajuan dalam bidang pembangunan wilayah/ dusun yang memiliki luas wilayah lebih banyak perkebunan terlihat lebih maju daripada pembangunan di wilayah yang kurang perkebunan dan lebih banyak pertanian, ditambah jarak yang cukup jauh antar dusun dan dengan topografi dan ralief yang berbeda. Terdapat pabrik pengelolaan dan pengolahan Teh yakni PTPN. (Dekat dengan Dusun Bukanagara, Dusun Sukamulya), karena kedua dusun tersebut memiliki perkebunan teh ang luas, berbeda dengan dusun cimangun dan dusun cibitung.
Adapun solusi yang dapat kami berikan antara lain, Perbaiki akses jalan utama yakni dari dermaga menuju desa ini dan jalan antar dusun dan tempat-tempat penting lainnya. Pemanfaatan lahan yang masih kosong/belum digunakan dengan menanam bibit-bibit tumbuhan yang belum ada. Diadakannya angkutan umum desa sebagai penghubung antar dusun guna memperlancar akses ekonomi dan pemasaran . Melakukan pemetaan wilayah oleh aparat setempat berdasarkan potensi-potensinya. Penetapan tokoh adat dan kebudayaan karena sejauh ini belum ada pemangku adat yang secara khusus mengelola adat, seni dan kebudayaan desa cupunagara.[1]

[1] Baru ditetapkan sebagai pemangku adat desa Cupunagara pada tanggal 10 Februari 2011 oleh Sekretaris Kecamatan Bpk. Vino S,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar