Wilayah
- Pemetaan Wilayah
Desa cupunagara merupakan salah satu desa yang
terletak di Kecamatan cisalak, Kabupaten Subang. Sebuah desa yang luas dan
indah, merupakan dataran tinggi yang memiliki luas wilayah 3.226,201 Ha dan
dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan Utara Desa Cibitung
Kecamatan Ciater, sebelah selatan Kabupaten Bandung, sebelah timur Desa Maang
Kecamatan Tanjung Siang dan sebelah barat Wangun Harja, Lembang. Desa
Cupunagara dikelilingi dengan perkebunan teh terutama di dusun Sukamulya oleh
karena itu desa cupunagara memiliki produk unggulan di bidang perkebunan
yaitu teh tidak hanya itu terdapat pula keunggulan lain dalam perkebunan
yaitu gula aren. Alat transportasi umum yang digunakan di desa ini hanyalah
ojek dan sedikit adanya kendaraan mobil. Karena akses jalan yang sangat jauh,
sehingga warga banyak yang memilih berjalan kaki dan kendaraan bermotor roda
dua daripada mobil. Jumlah Penduduk desa cupunagara + 5000 jiwa dan
Jumlah KK + 2500.
Aparatur desa:
Nama Kepala
Desa
: Bpk. Ateng Rosidin
Kepala Dusun
Bukanagara : Bpk.Kusman
Kepala Dusun
Sukamulya : Bpk.Ita
Kuswara
Kepala Dusun Cimangun
: Bpk. Aceng
Kepala Dusun Cibitung
: Bpk. Asep
Foto peta Desa Cupunagara
Desa Cupunagara terdiri dari 4 Dusun, yaitu Dusun
Bukanagara, Dusun Sukamulya, Dusun Ciwangun, dan Dusun Cibitung. Adapun
Jarak antar dusun dengan menjadikan dusun Sukamulya sebagai patokan awal yakni
:
Dusun Sukamulya dengan dusun
bukanagara
: + 2KM
Dusun Sukamulya dengan dusun
Ciwangun
: + 5 KM
Dusun Sukamulya dengan dusun
Cibitung
: + 7 KM
Dengan kendalanya :
- Jalan Rusak
- Jarak antar
dusun dan Desa Cupunagara ke kecamatan sangat jauh
- Tidak adanya
angkutan umum khusus transportasi antar dusun
Sementara itu Jarak dari desa ke Kecamatan Cisalak /
Pusat Pemerintahan 17 KM . Mayoritas mata pencaharian Penduduk ialah Bertani
dan Berkebun. Walau ada pula yang melakukan usaha kecil-kecilan seperti
berdagang dan lain-lain
Desa cupunagara memiliki keunikan lain yakni memiliki
mata air sebanyak 7 titik dan tempat-tempat yang dikeramatkan Masyarakat yaitu
:
- Situs Cipabeasan
terletak di dusun 2 tepatnya di kampung Sukamulya desa Cupunagara yang konon
dipercayai masyarakat sebagai tempat berziarah untuk mandi (agar awet muda,
mendapat jodoh), danau yang ditumbuhi pohon Bayongbong (konon merupakan
tumbuhan yang dianggap sebagai asal muasal padi), aliran air danau dan sungai
yang terkadang berwarna putih seperti air beras. Oleh karenanya daerah ini
dinamai Cipabeasan. Masyarakat pada umumnya melakukan kegiatan ritual guna
mengharapkan keselamatan dan hasil panen yang baik.
- Gunung Sunda
- Napak Tilas
Eyang :
Dusun 1: Embah Gajahgumarang, Eyang Sumadilaga
Dusun 2: Eyang Prabuwali, Eyang Murjang
Dusun 3: Eyang Cibadak
Dusun 4: Eyang Haji
Tempat kramat tersebut memiliki juru kunci/kuncen yang
menjaga dan melestarikan tempat tersebut dan mendapat SK dari pemerintah
diantaranya:
-
Pa Aweng
-
Ibu Enes
-
Ibu Rohmah
Terdapat pula beberapa nama kuncen lain yang mengelola
tempat-tempat tersebut namun belum memiliki SK.
Para tokoh-tokoh masyarakat diantaranya:
Pemangku Adat[1] : Bpk.Rahmat
Pemangku Agama : Bpk. Olih dan Bpk.Hj.
Dana
Kepala
MUI
: Bpk Hj.Tajudin
Tokoh Seni Musik : Bpk. Ade
Luas Wilayah
yang telah digunakan :
LUAS
PEMUKIMAN
|
46 ha/m²
|
LUAS
PERSAWAHAN
|
260 ha/m²
|
LUAS
PERKEBUNAN
|
1040 ha/m²
|
LUAS
KUBURAN
|
5 ha/m²
|
LUAS
PEKARANGAN
|
1 ha/m²
|
LUAS TAMAN
|
-
|
PERKANTORAN
|
3 ha/m²
|
LUAS
PRASARANA UMUM LAINNYA
|
3 ha/m²
|
TOTAL LUAS
|
1358 ha/m²
|
Tanah Sawah
Sawah
irigasi teknis
|
-
|
Sawah
irigasi ½ Teknis
|
235 ha/m²
|
Sawah
tadah hujan
|
25 ha/m²
|
Sawah
pasang Surut
|
-
|
Tegal/Ladang
|
17 ha/m²
|
Pemukiman
|
46 ha/m²
|
Pekarangan
|
1 ha/m²
|
Total Luas
|
64 a/m²
|
Tanah
Perkebunan Rakyat
|
-Ha/m²
|
Tanah
Perkebunan Negara
|
60 ha/m²
|
Tanah
Perkebunan Swasta
|
-Ha/m²
|
Tanah
Perkebunan perorangan
|
8 ha/m²
|
Total Luas
|
68 ha/m²
|
Desa Cupunagara memiliki Potensi yaitu :
-
Pemandangan yang indah dimana setiap dusun diapit dan
berbatasan langsung dengan gunung, sungai dan lembah
- Udara yang masih
Asri
- Tempat-tempat
bersejarah
- Dekat dengan
Lembang
- Adanya berbagai
macam kesenian Tradisional dan acara adat (Alat musik : kecapi, suling dan
gendang. Kesenian : Sisingaan dan Tarduk).
1. Asal Muasal Situs Cipabeasan dan penamaan desa
Cupunagara[2]
Pasir Kerta Manah
Lembah pasir kertamanah terdapat tempat yang bernama
cipabeasan, terdapat danau yang berbentuk seperti tempat beras/goah/gentong.
laki-laki tabu, tidak boleh menyimpan dan mengambil beras. Jika ada maka
mereka2 akan mengalami hal kewanitaan seperti datang bulan. Konon katanya
ketika masih ada manusia setengah dewa di sini terdapat kerajaan. Terdapat pula
batu lawang sebagai tempat untuk bertahta. Seorang raja dan tempat perlindungan
dari serangan musuh. Jika dilihat bukit di cibaeasan itu berbentuk seperti
istana. Kemudian disinilah merupakan pusat kerajaan yang bernama Buninagara.
Nama rajanya yakni:
Bu =Buana, Ni = Ningrat, Na = Naga, Ra = Rastapati
Jaman dahulu didalam mengetahui luas kekuasaan seorang
raja itu berdasarkan dengan apa yang dilihat (sejauh mata memandang).
Lalu mengapa cipabeasan dikeramatkan ?
Terdapat 4 titik yang dianggap terdapat keramat.
Dimana para juru kunci/kuncen konon mendapat ilham. Berdasarakan dari apa yang
dikatakan oleh tokoh adat. Ratu ayu komalaningru, Dewi ratna ningrum, Dewi sri
ningrum, Dewi naga ningrum
Mereka-mereka tinggal di kaputren (tempat tinggal
istri raja) “Eyang tolong sampaikan sama Allah……” Berikut petikan kata2 para
peziarah. Sekali lagi ini hanya merupakan mitos belaka. Tempat ini selalu
didatangi para peziarah untuk : Mendapatkan hasil panen yang berlimpah, awet
muda dan jodoh. Keunikan lain dari Cipabeasan itu terkadang keluar air berwarna
putih seperti beras, dan penampakan ikan mas besar. Kemudian setelah
beberapa lama kerajaannya pun berganti dan bernama menjadi kerajaan Cipunagara.
Dimana rajanya itu bernama Ci = Ciungwanara, Pu =
Putra, Na = Naganingrum, Ga = gantayang, Ra = rande
Ciungwanara sendiri merupakan raja pasundan yang
terkenal. Konon gentayang rande itu terkadang menjelma menjadi ular.
Tetapi, kerajaan ini dipegang dan dijalankan oleh :
Nyi raden cipunaganingrum. Dan dibantu oleh 4 orang :
-
Jaga raga
-
Prabu ider buana (suka menampkan diri berupa ular untuk menakut-nakuti bagi
yang akan berbuat jahat)
-
Prabu gender
-
Prabu kerti ( bukit kertamanah, masih dugaan)
Berikut dan periode kerajaan yang menguasai. Sampai
suatu ketika terjadi bencana longsor dan menutupi danau dan secara tiba-tiba
ditumbuhi tumbuhan bayombong.
Ritual besar umumnya dilakukkan masyarakat terutama
pada 14 Mauludan, rincian ritualnya yakni seperti:
-
Tawasulan
-
Mengambil bayombong
Konon bayombong itu adalah nenek moyang padi. Tidak
berbuah hanya berbunga dan dikawinkan dengan tanaman Manjah yang hanya berbuah
tidak berbunga, jadilah padi.
Dipercaya dahulu kala tumbuhan bayombong ini merupakan
kenang-kenangan dari nenek moyang (dewi sri ningrum). Barang siapa yang membawa
dan menanam bayombong di sawah mereka maka dipercaya padi akan tumbuh subur dan
berisi.
Digunakan pula untuk meminta sambil tawasulan, jika
jumlah helai daun bertambah maka keinginan akan terkabul (dilakukan di
kapuntren dewi sri). Jadi, jika dilihat dari kisahnya dapat disimpulkan bahwa
asal muasal padi itu berasal dari sejarah cipabeasan.
Uniknya hingga saat ini tumbuhan bayombong tidak
pernah mati bahwa pernah dibabat namun tetaplah tumbuh subur kembali. Dan konon
jika Bayongbong di Cipabeasan tumbuh baik maka padipun akan tumbuh baik.
Demikian legenda buminagara dan cipunagara. Ini hanya mitos desa dan bersumber
pada tokoh adat setempat.
Cupunagara
Cupunagara merupakan berasal dari peristiwa
berpindahnya raja dari tempat yang longsor yang mana menimbun kerajaan
buninagara dan cipunagara.
Nama kerajaan yang pindah itu sendiri yakni Cupunagara
dimana Nama rajanya Cu=Curawinangai, Pu=Purtodewo, Na=Naga, Ra=Rande
berdasarkan mitos kerajaan. Sementara itu terdapat pula penafsiran lain yakni :
Cupunagara : cupu+naga+sagara.
Cupu= adalah tempat menyimpan barang antik/pusaka dan
jimat. Jimat sendiri memiliki dua persepsi yang berbeda ada jimat yang berarti
sebuah benda pusaka, ada pula yang mendefinisikan jimat sebagai sebuah putra
mahkota, putra bangsa terbaik. Diharapkan jika keluar dari cupu maka akan
bermanfaat bagi negara kelaknya. Dengan dasar seperti itu maka bekas napak
tilas pusat kerajaan Cupunagara itu dibangun sekolah-sekolah seperti SD dan SMP
dengan maksud dan tujuan bahwa sekolah tersebut nantinya dapat melahirkan
putra-putri bangsa terbaik selayaknya mitos dari cupu itu sendiri.
Naga = nama Naga sendiri itu berasal dari bentuk mata
air dan sungai yang seperi naga, terletak dan dapat dilihat jika kita berada di
pegunungan kampung sukamulya. Seperti naga yang sedang membuka mulutnya.
Sagara = hilir sungai yang berasal dari hulu sungai
yang terletak di desa cupunagara.
Berikut sejarah asal muasal nama desa cupunagara
beserta tempat-tempat yang dikeramatkannya.
[1] Baru ditetapkan sebagai pemangku adat desa
Cupunagara pada tanggal 10 Februari 2011 oleh Sekretaris Kecamatan Bpk. Vino S
[2] Berdasarkan mitos yang disampaikan oleh Bapak
Rahmat selaku Tokoh Mangku adat desa cupunagara
Pemangku Adat Bpk. Mamat Rahmat |
Bayongbong |
Danau Cipabeasan
|
Gambar Cupunagara |
Adapun kekurangan di desa Cupunagara berdasarkan
orientasi wilayah yakni didapat sebagai berikut :
- Akses jalan
rusak
- Banyak lahan
yang masih kosong dan belum digunakkan
- Jarak antar
dusun yang jauh dengan topografi yang berbeda
- Tidak adanya
petunjuk arah, nama wilayah/kampung, nama tempat-tempat yang dikramatkan dan
tempat-tempat penting lainya sehingga bagi orang yang awam akan merasa
kebingungan jika berada di desa ini.
- Belum adanya
pemetaan dan pemanfaatan potensi desa yang bersifat intensif.
Dengan melakukan survey ke berbagai dusun, maka telah
didapat bahwa dusun bukanagara dan dusun sukamulya memiliki wilayah yang
didominasi oleh Perkebunan (teh). Sementara itu dusun Ciwangun dan dusun
Cibitung lebih didominasi oleh Persawahan. Masih banyaknya lahan-lahan kosong
yang belum digunakan jika melihat dari perbandingan antara luas wilayah desa
cupunagara keseluruhan dengan luas wilayah yang telah digunakan. Adanya
perbedaan kemajuan dalam bidang pembangunan wilayah/ dusun yang memiliki luas
wilayah lebih banyak perkebunan terlihat lebih maju daripada pembangunan di wilayah
yang kurang perkebunan dan lebih banyak pertanian, ditambah jarak yang cukup
jauh antar dusun dan dengan topografi dan ralief yang berbeda. Terdapat pabrik
pengelolaan dan pengolahan Teh yakni PTPN. (Dekat dengan Dusun Bukanagara,
Dusun Sukamulya), karena kedua dusun tersebut memiliki perkebunan teh ang luas,
berbeda dengan dusun cimangun dan dusun cibitung.
Adapun solusi yang dapat kami berikan antara lain,
Perbaiki akses jalan utama yakni dari dermaga menuju desa ini dan jalan antar
dusun dan tempat-tempat penting lainnya. Pemanfaatan lahan yang masih
kosong/belum digunakan dengan menanam bibit-bibit tumbuhan yang belum ada.
Diadakannya angkutan umum desa sebagai penghubung antar dusun guna memperlancar
akses ekonomi dan pemasaran . Melakukan pemetaan wilayah oleh aparat setempat
berdasarkan potensi-potensinya. Penetapan tokoh adat dan kebudayaan karena
sejauh ini belum ada pemangku adat yang secara khusus mengelola adat, seni dan
kebudayaan desa cupunagara.[1]
[1] Baru ditetapkan sebagai pemangku adat desa
Cupunagara pada tanggal 10 Februari 2011 oleh Sekretaris Kecamatan Bpk. Vino S,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar